Minggu, 25 Mei 2014

Cerpenku



Cinta dibalik Linier
Oleh:Samsidar
Kring…kring…Suara alarm mengejutkan ku dari alam mimpi,sebuah mimpi yang membuatku bahagia.Bagaimana tidak?tentu saja,sosok lelaki tampan yang kuimpikan memberiku sebuah bunga dalam tidurku.Ya…meskipun hanya setangkai bunga tai ayam yang ia berikan kepadaku setidaknya itu sudah mewakili perasaan nya.Semoga saja mimpi itu menjadi kenyataan,tapi bukan tai ayam yang ku terima,melainkan sekuntum mawar merah tanpa duri yang ia persembahkan kepadaku.Huusst…keinginanku terlalu tinggi.Tidak mungkin seorang Michael yang berwajah tampan itu akan tertarik pada wanita berkulit hitam seperti aku.
            Berkhayal dan selalu berkhayal.Itulah yang kulakukan ketika mengikuti pelajaran matematika yang menyebalkan ini,yang membahas tentang persamaan linier seperti X+Y=2….5X-Y=3.. yang tidak kumengerti hasil akhirnya seperti apa.Ditambah lagi dengan penampilan guru yang memiliki julukan Bimoli itu,bimoli?ya..bimoli adalah singkatan dari bibir monyong lima senti. Oh…sungguh sangat membosankan.Aku tak tahu sampai kapan aku berhenti berkhayal membayangkan wajah Michael yang mempunyai aura dahsyat itu,mungkin ketika ia melempari mie rebus pada bajuku baru aku bisa membenci dan menghilangkan wajahnya dari khayalanku,Eits tapi jangan sampai hal itu terjadi,jika ia berani mengotori bajuku dengan kuah mie rebus aku tidak akan segan-segan menyemprotkan saos pada wajahnya.
            Pukul tujuh pagi gerbang SMA Cendrawasih sudah tertutup dengan rapat.Namun sialnya aku terjebak demonstrasi buruh dipersimpangan jalan Kantor Walikota.Jalanan begitu sempit sehingga membuat lalulintas tidak berjalan lancar.Sepeda motor sebuah kendaraan yang berukuran paling kecil saja tidak bisa menembus jalan,apalagi angkutan umum yang beroda empat?.Aku tercengang seketika melihat keadaan ini,terlintas dalam benakku untuk turun dari angkutan dan segera menyempil pada rimbunan demonstrasi.Hal itupun aku lakukan untuk mencapai sekolah dengan cepat.Kalau bukan karena ujian matematika hari ini,aku tidak akan rela mengusutkan bajuku melewati para demonstrasi yang bau ini.Aku terus berlari mengejar jarum jam agar tak terlambat,namun hal itu sia-sia.Dari kejauhan aku melihat pak saptam sudah menutup gerbang sekolah dengan rapat.Langkahku semakin cepat menuju gerbang seraya berteriak “tunggu pak…”.Satpam itu mengabaikan suaraku,ia memalingkan tubuhnya dan meninggalkan diriku didepan gerbang.
            Aku merengek dan terus memohon pada pak satpam agar ia beranjak dari pos dan membukakan gerbang untukku.Namun ia tetap tak memperdulikan diriku yang sudah terlihat kucel dan lusuh ini.Ketika aku sedang merengek sambil memegang teralis gerbang dengan wajah lusuh ini tiba-tiba klakson mobil terdengar memanggil pak satpam.Dengan cepat pak satpam membukakan gerbang dan mempersilahkan mobil mewah itu masuk kedalam sekolah.Ide cemerlang dalam otakku pun datang,dengan langkah mengendap-endap aku menyelip disamping mobil itu agar dapat melewati gerbang.Karena takut ketahuan dengan pak satpam yang jelek itu,aku pun terus mengendap dan mengikuti jalannya mobil itu menuju parkiran.
“BRAAKK!!!”.Kepalaku terjedut pintu mobil dan menyebabkan benjol merah pada keningku.
“Upss sorry...sorry..,aku tidak tahu ada orang disamping kaca mobilku.Kepala mu luka?”tanya seorang lelaki yang baru saja keluar dari mobil itu.
“ekkhh gak papa kok,Cuma luka kecil”kata ku menunduk sambil mengelus-elus kening ku yang terjedut.
“Duh sorry banget ya,mendingan kamu ikut aku ke UKS.kebetulan aku yang memegang kunci UKS ini”tawar lelaki itu yang ternyata adalah Michael.
Aku mengadahkan kepala dan melepaskan tangan dari keningku,aku tersentak kaget ketika melihat sosok Michael dihadapanku.Benih-benih cinta seakan menggumpal dalam dadaku ketika Michael menyapaku dengan lembut,jika aku mempunyai sayap seperti sembrani mungkin saat itu juga aku akan terbang tinggi melayang-layang diudara.Aku tak menyangka,seorang Michael berparas tampan dan berdompet tebal itu mau menegur wanita sejelek aku.Aku yakin perempuan-perempuan disekolah ini pasti iri dengan ku bisa berjalan bersama,walaupun hanya menuju ruang UKS.Ya setidaknya aku merasa senang dan bahagia karena ia sudah merelakan tangan nya yang halus itu mengobati lukaku yang tak seberapa.
“Maafkan aku ya,lagian ngapain kamu mengendap disamping mobilku?”tanyanya sambil mengobati luka dikeningku.
“Hah? Iya gak papa kok,malah aku mau berterimakasih karena kamu dan mobilmu itu sudah membuat ku berhasil masuk melewati gerbang yang dijaga oleh pak satpam yang garang itu”kataku santai seakan menahan teriakkan keras.
“oh begitu…emm kamu anak kelas X.b yang pernah juara lomba mengarang cerpen kan?”tanyanya lagi yang ternyata selama ini sering memperhatikan ku dari kejauhan.
“hah??kok kamu tau?”tanyaku balik seraya menegapkan badan.
“Emm,,..ya tentu taulah,semua anak disini juga mungkin tahu kalau kamu itu Ita yang pernah menang mengarang cerpen sampai ketingkat nasional”katanya seperti menyembunyikan sesuatu sambil mengalihkan pandangan.Aku tersenyum malu karena baru menyadari bahwa aku cukup terkenal disekolah ini.Perbincangan panjang pun terjadi antara aku dan dia,hingga tanpa kusadari jam pelajaran matematika telah dimulai satu jam yang lalu.”Aw ujian!!”aku teringat seketika dan berlari meninggalkan Michael untuk menuju kelas.
“Permisi bu,ma ma maaf bu saya telat,tadi kejebak demo bu.”kataku polos
“Huh…!!! Dasar itam,uda jelek kejebak demo pula.lihat tuh baju loe uda kayak keset kaki kelas kita! Ledek Vira dengan berani tanpa menghiraukan ada bu bimoli yang berdiri tegap didepan kelas.
“Vira jaga ucapanmu!!,dan kamu ita..ibu tidak peduli kamu kejebak demo atau kejebak apalah itu,yang jelas kamu sudah tertinggal ujian pagi ini.Dan tidak ada dispensasi buat kamu,karena kamu ibu anggap remedial untuk ujian tentang linier ini! Keputusan ibu harus dipatuhi,ngerti kamu?”tutur bu bimoli dengan nada tinggi dan berusaha memundurkan ukuran mulutnya yang berukuran lima senti itu.Aku hanya mengangguk sambil berjalan menuju tempat dudukku yang terletak disudut kanan belakang kelas.Belum sampai aku menggapai kursiku,kaki panjang Vira sudah menjulur berniat untuk menekel kakiku.untung nya hal itu sudah kuketahui sehingga dengan cepat aku melompat melangkahkan kakinya.Ya..memang kerjaan nya setiap hari adalah mengganggu siapa saja yang berusaha mendekati Michael,termasuk aku.Ternyata ia mengetahui bahwa pagi tadi aku berbincang dengan Michael,sehingga hal itu membuat nya dengki terhadapku.
            Semenjak aku bertemu dengan Michael pada hari itu,Vira semakin menjadi-jadi dan tak henti-hentinya memperolok dan mengganggu hidupku,mulai dari meledek ku dengan sebutan itam hingga menyeburkan aku ke kolam renang yang ada disekolah.Namun semenjak pertemuan itu juga hubungan ku dengan Michael semakin dekat,ia sering mentraktirku makan dikantin dan terkadang mengantarkan ku pulang kerumah.Aku tak menyangka hal itu dapat terjadi pada diriku,hidupku menjadi lebih semangat semenjak mengenal sosok Michael yang  baik hati,walaupun ia kaya dan berwajah tampan tetapi ia tetap rendah hati dan tak pernah menunjukkan sifat sombong kepada semua teman-temannya.Benih cinta pun secara perlahan mekar dalam hatiku.Namun aku tak ingin berharap lebih pada dirinya,aku sadar bahwa aku dan dia memiliki banyak perbedaan,baik dari segi penampilan maupun latar belakang ekonomi kehidupan.Menurutku bisa mengenal dan berteman dengannya saja itu sudah cukup.
            Suatu hari aku berjalan menuju kantin sekolah,tanpa kusadari sosok Vira yang menyebalkan itu sudah berdiri tegap dihadapan ku sambil memegang semangkok mie rebus.Aku terdiam seketika melihat pandangan nya yang begitu sinis kepadaku,aku yakin pasti ia akan melakukan hal buruk lagi terhadapku.Ternyata apa yang aku khawatirkan terjadi.Belum sempat aku membalikkan badan untuk pergi darinya,semangkok mie rebus sudah memandikan kepala beserta seragamku.Semua orang yang ada dikantin itu mengalihkan pandangan nya kearah ku.Emosiku naik seketika,tanganku menggumpal,alis mataku mengkerut.Rasa ingin menangis berubah seketika menjadi tanduk benteng yang siap menerjang nenek sihir itu.Mataku tertuju pada sebotol saos cabe yang ada disampingku,dengan cepat tangan ku meraih saos itu dan menyemprotkan nya kewajah Vira yang menjengkelkan itu.Vira berteriak “pedas” sambil menyuruh beberapa temannya untuk mengambilkan air bersih,karena rasa kesalku belum 100% terbalaskan akhirnya aku menyiram wajahnya lagi dengan semangkok mie ayam.Semakin merasa jengkel mengingat semua kejahatan yang pernah ia lakukan kepadaku selama ini,aku pun meraih segelas juz alpukat dan siap melemparkan nya lagi ke wajah nenek sihir itu.Ketika aku siap mengangkat segelas juz tersebut tiba-tiba Michael datang dan menarik tanganku seraya meninggalkan tempat itu.
            Michael mengantarku pulang dengan mobilnya yang mewah itu,aku merasa malu melihat keadaan wajahku yang penuh dengan tali-tali kuning,bibirku merengkuk seakan tak ingin bicara sepatah katapun dengan dirinya.Ia mengelus pundakku dan berusaha membuatku tersenyum,sepanjang perjalanan didalam mobil ia mengajakku berbincang,namun aku hanya diam mengangguk dan menggelengkan kepala sebagai respon ku terhadap semua perkataannya.
“Ta…ayo dong jangan cemberut gitu,sudahlah orang seperti Vira itu tidak usah dihiraukan.Dia itu gak punya kehidupan yang indah seperti kamu,makanya ia iri dan selalu merusak hari-harimu”
“Kan ada aku yang menemanimu sekarang.Ayo dong Ita bicara…aku butuh bantuan mu ni.Setelah kamu bersih-bersih, jam 5 sore aku datang kerumahmu lagi untuk menunjukkan sesuatu.oke??”katanya lagi sambil melebarkan senyuman nya kepadaku.Aku tetap diam dan mengganggukkan kepalaku menandakan “iya” pada dirinya.
            Tepat jam 5 sore Michael datang membawa sebatang coklat dan segera menemuiku,ia terlihat begitu gugup memberikan coklat itu kepadaku,malah kakinya hampir tersandung pot bunga yang ada dihalaman rumahku.Aku tersenyum melihat tingkah lakunya,tak kusangka lelaki sepertinya bisa ceroboh juga dalam melangkahkan kaki.
“Terimakasih loh coklatnya,”kataku sambil menahan tawa.
“Iya sama-sama,uda habis masa bisu nya?,aku boleh masuk gak?tanyanya seakan berusaha menghilangkan rasa gugupnya.
“Is apa sih,itu kan tadi sekarang uda senang ni.oh iya silahkan masuk tuan muda??”
“Terimakasih kak penulis….”
“Hsst sejak kapan aku jadi penulis?hayo minta bantuan apa?Ita akan siap membantu tuan muda..hehe”
“Hmm walau kulitmu itu hitam tapi hati mu putih ya?”
“Ekhem..ekhem,prasaan tadi pertanyaan saya tidak menjerumus kesitu deh tuan?”
“Oh iya iya sorry,hehe…gini ta,guru bahasa indonesia ku memberikan tugas mengarang cerpen”
“Truussss?”
“Kamu kan jago dalam hal itu,bantuin aku ya?ya ya ya,,,sebagai imbalannya aku siap seharian ini menjadi guru matematika mu,besok kamu remedial kan?”
“Hh?tau dari mana aku remedial?tapi boleh lah,ayo ajarkan aku tentang linier yang membosankan itu”kataku sambil mengeluarkan buku matematika.
“Oke,kita mulai..diketahui nilai X=2,Y=8 berapa hasil dari 2X-3Y=..?”tanya Michael seraya menunjukkan soal tersebut kepadaku.
“Oh ini mudah,yang lain aja.Nah,coba ajarin yang ini,kenapa nilai X nya bisa 4?”tanyaku yang tak mengerti dengan soal yang kutunjukkan.
“Oh ini,jadi gini ta,Masukin nilai Y nya dengan cara eliminasi.jadi gini,nilai Y=2,masukin ke pesamaan ini,jadi…….Kita JADIAN aja yuk?”katanya seketika sambil menatap mataku.
Aku terdiam seketika mendengar kata-kata yang terlontar dari mulutnya,awalnya aku mengira ia hanya bercanda melontarkan kata-kata “jadian”,tapi ternyata Michael memang menyatakan cintanya kepadaku.Ia mengaku sudah menyukai ku dari 1bulan yang lalu,aku pun menganggukkan kepala dengan penuh senyuman.Aku tak menyangka dunia akan berpihak kepadaku,perkiraan tentang saos yang akan aku semprotkan pada wajahnya ternyata diterima oleh Vira yang sangat menyebalkan itu.Dan yang paling menyenangkan adalah semua mimpi dan khayalan ku menjadi kenyataan,walaupun ia tak memberikan setangkai mawar merah tanpa duri untukku,tapi ia sudah memberiku sebatang coklat dan rumus linier pada diriku.Semenjak Ia mengajariku tentang rumus itu,akupun mulai menyukai pelajaran matematika dan berusaha mencintai bu bimoli sebagai guruku.Ketika hasil ujian persamaan linier ku diperiksa,ternyata tak ada satu jawaban pun yang mendapatkan tanda silang merah.Namun karena aku adalah peserta remedial,akhirnya nilai standard pun tertera dikertas ujianku.Ya…sedikit kesal, tapi tak masalah..yang penting aku mengerti tentang linier yang menyatukan cintaku bersama MichaelJ

SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar