Atasi
Pengangguran Lewat PKH
LKP
Nadhira Buka Kursus Jahit Gratis
Tanjungpinang- Program
Kecakapan Hidup (PKH) yang dilaksanakan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
Nadhira secara resmi dibuka oleh Kepala
Bidang Paudni Provinsi Kepulauan Riau, Syarifah Irza Irawati M. Pd. senin
(23/11) di kediaman LKP Nadhira Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.
Dalam sambutannya
Syarifah mengatakan program ini sangat penting dilaksanakan karena memotivasi
masyarakat khususnya remaja yang putus sekolah agar mendapatkan pendidikan
nonformal sehingga bisa melatih keahlian untuk perbaikan kehidupan di masa
mendatang.
“Karena dalam PKH ini
LKP Nadhira membuka kursus menjahit secara gratis, saya mengharapkan peserta
dapat mengikuti kursus ini dengan semangat dan bisa menghasilkan sesuatu
nantinya,” Kata Syarifah. Berawal dari menjahit dengan pola dasar, sambungnya
kursus ini dapat menjadi wadah untuk mengembangkan minat dan keahlian
masyarakat menuju hasil jahitan yang sempurna serta menambah perekonomian
keluarga dengan membuka usaha sendiri di rumah.
Kegiatan yang
mengikutsertakan 30 orang peserta secara gratis itu akan dilaksanakan selama 2
bulan dengan waktu pelatihan selama 4 jam setiap hari. Dalam pelatihan tersebut
akan diajarkan empat hal dasar yaitu materi membuat pola dan baju dasar, celana
panjang, baju kurung melayu dan pembelajaran teori yang bermacam macam seperti
teori pembuatan rok dan lengan baju dalam skala miniature.
Kepala Pimpinan LKP
Nadhira Upun Purnama Sari SE. MM memaparkan sasaran peserta yang mengikuti
kursus jahit secara gratis tersebut merupakan remaja-remaja yang putus sekolah
dan ibu-ibu rumah tangga berusia 18-46 tahun.
“Tujuan didirikan LKP
dan PKH ini adalah untuk membantu masyarakat dalam berwirausaha, sehingga
mereka dapat membantu perekonomian keluarga nantinya setelah belajar dari sini,
karena sebagian besar pesertanya berasal dari keluarga yang tidak mampu”
ujarnya.
Dipaparkannya, selain
belajar teori dan praktik, peserta juga akan mengikuti Uji Kompetensi Nasional
untuk mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan langsung dari (lembaga
Sertifikasi Kompetensi) LSK yang berpusat di Jakarta. “Sebelum Uji Kompetensi
Nasional, peserta harus ikut ujian lokal dahulu diantaranya 30% teori dan 70%
praktik, selain menjahit akan diadakan juga uji kompetensi untuk keterampilan
sulam dan border, tata rias pengantin dan busana hantaran,” ungkap penguji
Nasional Tata Busana dan Accesesor Nasional itu.
Kursus yang sudah
berdiri sejak tahun 2005 dengan kerjasama Dinas Pendidikan dan Dinsosnaker Kota
Tanjungpinang ini mengkhusukan bentuk kegiatan dalam bentuk keterampilan dengan
mengutamakan pelayanan mutu masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan lulusan
alumni LKP Nadhira hingga kini mencapai
5000 orang.
Salah seorang peserta
PKH kursus menjahit mengaku sangat senang bisa bergabung secara gratis dan
mendapatkan ilmu untuk diapresiasikan nantinya. Bahkan tak hanya itu, dia juga
merasa senang karena program ini akan menerbitkan sertifikasi sebagai
pembuktian keahliannya sehingga mudah mendirikan usaha sendiri di masa
mendatang.
Upun Purnama sari yang
merupakan salah satu staf Badan Akreditasi Pendidikan Nonformal (BAN PNF)
mengharapkan pemerintah dapat memberikan lahan yang lebih besar untuk LKP
Nadhira agar masyarakat lebih leluasa dalam bekerja dan berkarya. “Mereka dapat
berwirausaha dengan mudah kalau punya keterampilan dan punya kompetensi yang
memadai, “ Tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar